SELAMAT DATANG , DAN SELAMAT BERKUNJUNG

Minggu, 05 Juni 2016

Cruise Ship

1. pengertian 
    Kapal pesiar yang dalam bahasa inggris di sebut cruse ship/cruise liner adalah kapal penumpang yang di pakai untuk pelayaran pesiar/berlibur. penumpang menaiki kapal pesiar utuk menikmnati waktu yang di habiskan di atas kapal. yang di lengkapi dengan fasilitas penginapan dan perlengkapan bagaikan hotel berbintang. sebagai kapal pesiar memiliki rute pelayaran yang selalu kembali kepelabuhan asal keberangkatan lama pelayaran pesiar bisa berbeda beda, mulai dari beberapa hari sapai beberapa bulan tidak kembali kepelabuhan asal. 

     kapal pesiar berbeda dengan kapal samudra yang melakukan rute pelayaran reguler di laut terbuka (ocean liner) kadang antar benua mengantar penumpang dari satu titik keberangkatan ketitik tujuan yang lain. kapal yang lebih kecil dan sarat air yang lebih rendah. di gunakan sebagai kapal pesiar sunggai. kapal pesiar merupan sebuah kapal yang memeiliki sebagai fungsi, sarana rekreasi dan hiburan kepada para penumpangnya. kapal pesiar juga merupakan kapal yang di lengkapi dengan sarana. atau fasilitas seperti  ruang kamar, restauran, cafe, bar, casino, diskotik, pub, kolam renang, dan berbagai sarana lainya, kapal pesiar lebih besar dari kapal yang lainnya yang ada pada saat ini. kesenan mewah elegan yang di miliki oleh kapal pesiar sengaja di jiptakan oleh arsiteknya untuk menarik minat penumpang. penumpang kapal pesiar akan di suguh dengan berbagai macam hiburan tanpa henti selama 24jm.

2. bagian - bagian utama di kapal pesiar
bagaian - bagian dari kapal pesiar tersebut meliputi aspek - aspek sebagai berikut :
  • ASTARBOARD
  • PORT
  • STERN
  • BOW 

  1. Nama - nama lain dari sisis kapal juga sering di sebut
  • AFT
  • FORWARD

Senin, 30 Mei 2016

Struktur Dan Fungsi Organisasi Perusahaan Pelayaran

BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Secara geografis, Indonesia terletak pada posisi yang sangat strategis, karena terletak diantara dua Benua (Benua Asia dan Australia) dan dua samudra (Samudra Indonesia dan Fasifik), yang menjadi titik silang perdagangan dunia, terdiri ± 17.000 pulau yang kecil dan yang besar, yang merupakan satu kesatuan yang utuh. Sebagai Negara kepulauan dengan wilayah laut dua kali lebih luas dari daratan, menempatkan posisi Perhubungan laut sebagai kedudukan yang paling penting.
Pentingnya Perhubungan Laut ini sudah terlihat sejak zaman nenek moyang kita dahulu. Dengan kapal kayu kecil tradisional dan seadanya, mereka mampu melakukan perdagangan antar pulau, Negara tetangga, bahkan sampai ke Madagaskar dan Afrika Timur.
Pentingnya perusahaa pelayaran di Indonesia usaha jasa dalam bidang penyediaan ruangan pada angkutan air, atau angkutan laut.
B. Pembahasan Masalah
Melihat obyek yang dibahas demikian luas dan waktu penelitian yang sangat terbatas, maka pembatasan masalah yang akan dibahas dalam tugas ini sangat diperlukan. Agar pembahasan lebih terfokus pada pokok permasalahan, penulis membatasi pembahasan masalah pada.



BAB II
PEMBAHASAN
STRUKTUR DAN FUNGSI ORGANISA PERUSAHAAN PELAYARAN
MenurutEngkosKosasi, M. Mar E, S.E, M.M. Dan cepatHanantoSoewondo, M.mar, S.E, M.M., PH. D., Dalambukunyaberjudul :’’ manajemenperusahaanpelayaransuatupendekatanpraktisidalambidangpelayar’’
1.    PengertianDasar Perusahaan Pelayaran
Pelyarandilihatdarikegiatanyaadaduamacamyaitu:
a.      Pelayaranniaga ( shipping Business Commercial Shipping ataumerchant marine ) adalahusahajasadalambidangpenyediaanruangganpadaangkutan air atauangkutanlautuntukkepentinganmengankutmuatanpenupangdanbarangdagangandari
suatupelabuhan, asal (muat) kepelabuhantujuan ( bongkar ), baiak di dalamnegri ( interinsulair ) maupunluarnegri (ocean going shipping )
b.      Pelayananbukanniaga, yaitu :pelayaranangkatanperang, pelayarandinaspos,
pelayarandinaspenambang,pelayaranpenjaganpantai, pelayaranhidrografi,
dansebagainya.
Peyaran yang di bahas di sini adalah pelayaran niaga.Bagi pelayaran luarnegri, lebih-lebih pada era ekonomi globa sekarangini,
Maka peranan pelayaran niaga menduduki peranan sangat penting dan stategis.
1.    Kapasitas mengangkut kapal laut jauh lebih besar dar ipada sarana lainya. 
2.    Biaya bongkar muat di pelabuhan relative rendah.

3.    Biayaang kutan berupa uang tambang ( freight) perunin lebih murah karena dalam jumlah banyak

2.  Jenis-jenis kapal laut niaga
Kapal laut niaga terdiri dari beberapa jenis sebagai berikut :
a.  kapal bang (kargo vessel) atau konfensional. Berdasarkan jenis muatannya, kapal barng dapat dibedakan menjadi tujuh jenis, yaitu :
1.  General kargo karrier,
Jenis kapal laut ini untuk mengankut muatan umum, ( general kargo ), yang terdiri dari berbagai macam barang, dalam bentuk potongan mau pun di bungkus, dalam peti, keranjang daln lain-lain,
2.  bulk kargo carrier
Jenis-jenis kapal ini untuk mengankut muatan curah dengan jumlah bnyak dalam sekali jalan.
3.  kapal tanker
Kapalaut ini untuk mengankut muatan cair. Karena muatan cair bisa bebas bergerak ke belang/depan/kiri/kanan, yang membahayakan stabilitisat kapal, maka ruangan kapal dibagi dalam beberap komponen, fartikal berupa tangki-tangki.
4.  kombinasion carrier
Kombinasi kapal tengker, dan dry bluk, dengan tujuan erturn kargo tidak ada makabisa di muati der bulk cargos, misalnya :
-          Kapal ore or oil (nol/nol).
-          Kapal ore bulk or oil ( OBO ) .  untuk memenuhi
5.  0ff shore supplyship.
Kapal laut jenis ini untuk mgangkut bahan/peralatan, makanan, dan laian untuk anjungan.
6.  special designed.
 kusus dibangun utuk muatan tertentu, seprti daging, LNG, misalnya refrigeratd cargo carrie  liqueid gas carrie, dan sebagainya
7.   kapal container atau kapal, cellularcontainer.
container tau muatan yang perlu di beekukan dalam reefer continer.
Jenis kapal container antara lain :
a.  Kapal container biasa
kapal jenis ini ada yang dilengkapi crne kapal dan banyak juga tidak dilengkapi crane atau derek kapal, tetapi menggunakan shore crane atau gantry crane darat.
b. Roll-on/Roll-of (RoRo).
Kapal laut jenis ini dapat memuat container diatas ttailer masuk dari belankang bersama trailernya (RoRo) juga membongkar containter diatas trailnya keluar dari belakang (RoRo-of) dengan membuka pintu kapal.
c.  Lighter Aboard Ship (LASH).
Kapal laut jenis ini dapat memuat tongkang (tongkakngnya ikut berlayar), terkadang tongkangnya bermesin.
Masalah kargo henling pun dapat di urus oleh pemilik banrang jenis kapal ini antara lain.
-          Feeder vessel lash barier (flash)
Mutan dari sungai dimuat untuk lashs
-     see 40 tongkang dengan kapasitas masing-masing 1.000 ton. Tongkakng di muat dengan elavator kapal 2.800 ton perjam.
1.  Panamax class
Ukuran kapal terbesar yang dapat melalui terusan panama, 60.000 DWT, lebar masimal 32 meter, misalnya yang pernah di izikan, lebih length over AII ( LOA ) – 274,2 M, lebar 32,3 M dan draf 11,28 M.
2. kapal penelitian / perambuan
     untuk fungsi pemetean, hidrrografi, ocean nografi, seismografi, dan melakukan penelitian di lau,
3.  Ukuran-ukuran kapal niaga.
Ruangkapal laut dinyatakan dalm suatu volume, cubuk feet atau m atau gross to ( 1 GT=100 C ft atau = 2,83 m ) jadi mesalnya besar kapl 5.800 GT, volumenya = 16.414 matau 580.000 C ft.
Volume rungan kapal di sebutnbale spance ( ataum Grain Space untuk muatan curah ), satuanya dalam G ft.
Beberapa istilah dalam yang berkaitan dengan tonage kapal laut sebagai berikut.
a.  Gross Tonnage/GT (ukuran isi kotor) Gross Tonnage adalah ukuran isi semua rungan kapal tertutup yang terletak di bawah geladak ukutan ditambah isi di tambah lagi runagan tertutup, yang terletak diatas dek penjelasanya ;
1. banguna-bangunan di atas upper dek, disebut super structure.
2. geladak ukuran adalah geladak untuk mengukur, lambung timbul, ( freeboard ) kapa
3. labung timbul dalah lambung kapal yang tidak terbenam di dalam air, yang perlu ditetapkan             kecilnya
a). Berat kapal dengan jumlah maksimum adalah atau di displeccmen tonnage atau  
 loaded.
b). Berat kapal, tanpa mutan, penumpang, perlengkapan kapal, bahan bakar, dan anak buah kapal tersebut displeccment tonnage light, atau berat kapal keadan kosong dan,
c). Cargo deadweight sama dengan berat muatanya saja atau bobot mati muatan.
4.  ships’s deadweight tonnage/DWT kapal
     adalah daya angkut yang dapat di tampungkapal sampai terbenam pada batas yang di izinkan

5. hubungan Cargo DWT dan Ship’s DWT
     Berat kapal penuh                                                             19.000 ton
     Berat kapal kosong                                                             7.000 ton
     DWT kapal kosong (ship’s Deadweight)                           12.000 ton
     Perl invet, bunker, air, erew                                                 2.000 ton
     DWT muatan ( cargo deadweight )                                    10.000 ton
     Kalau hanya ada satu muatan di kapal dengan Stowage Factor (SF), 60,

b. Tugas masing-masing direktorat di kantor pusat .
         Direktorat Usaha/Operasi (comersial unit)
         Tugas pokok antara lain :
1)      Mengatur pengoperasian kapal agar menguntungkan
2)      Menyusun anggaran eksploitasi
3)      Memasarkan ruangan kapal dan canvassing muatan
4)      Menyelenggarakan logistik muatan
5)      Menyusun jadwal pelayaran armada dengan memperhatikan jadwal
6)      Menentukan uang tambang (freight)
7)      Merundingkan agency agreement dan mengangkat agen
8)   Merundingkan kontrak dengan perusahaan bongkar/muat Merundingkan kontrak dengan dengan perusahaan

Administrasi pengawakan
Ada perusahaan pelayanan yang menganut system pengawakan sebagai pegawai laut tetap
Mutasi turun dari kapal disebabkan oleh beberapa kemungkinan yaitu :
a)      Cuti (hanya untuk pegawai tetap)
b)      Diklat (hanya untuk pegawai tetap)
c)      Sakit
d)     Habis masa kontrak dan sebagainya
Khusus bagi pegawai tetap yang turun akan diinstuksikan :
a)      Diperiksa kesehatan sampai mendapat surat sehat
b)      Mengurus diklat bagi yangsitugaskan diklat
c)      Mengurus surat-surat yang habis masa berlakunya (pasport, dan sebagainya)
6.      Cabang Perusahaan Pelayaran
Tugas dan fungsi
Tugas cabang perusahaan pelayaran hamper semua denag agen
Implementasi tugas cabang antara lain :
a.       Convassing
Jauh sebelum kapal tiba dipelabuhan, usaha-usaha untuk mendapat muatan harus sudah mulai dilakukan
Untuk itu hal-hlyang perlu dilakukan adalah :
1)      Mengadakan market Research
2)      Menghubungi cargo owner’s/shipper mendapat muatan
3)      Memberikan service kepada shipper danmenyampaikan sailing schedule
4)      Membuat laporan




                                                    BAB III             
PENUTUP
A.   KESIMPULAN
Hampir semua angkutan barang ekspor dan import oleh para penjual dan pembeli cenderung lebih sering lebih sering menggunakan jasa angkutan laut. Sunguh merupakan peluang yang sangat besarbagi perusahaan pelayaran nasional indonesiadan tentunya harus dengan dibantu oleh pemerintah repuplik Indonesia untuk meman faatkanya

Minggu, 29 Mei 2016

contoh cover makalah

TUGAS MAKALAH
UntukMemenuhiTugasskuliah

ManajemenPemasaranJasapelayaran
STRUKTUR DAN FUNGSI ORGANISASI PERUSAHAAN PELAYARAN
BAB v Halaman 127 – 155
DosenPembimbing :Drs.Suwarno. BA. MM
Lambang TARUNA AMNI


DisusunOleh :
NAMA : Muhammad Salfadli         ( 145210170 )
   Muhammad Rizam            ( 145210168 )
       KELAS : KPN – D




SEKOLAH TINGGI MARITIM DAN TRANSPOR ’’AMNI’’
(STIMART ’’AMNI’’)

2015

Kamis, 26 Mei 2016

syarat perusahaan pelayaran



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Secara geografis, Indonesia terletak pada posisi yang sangat strategis, karena terletak diantara dua Benua (Benua Asia dan Australia) dan dua samudra (Samudra Indonesia dan Fasifik), yang menjadi titik silang perdagangan dunia, terdiri ± 17.000 pulau yang kecil dan yang besar, yang merupakan satu kesatuan yang utuh. Sebagai Negara kepulauan dengan wilayah laut dua kali lebih luas dari daratan, menempatkan posisi Perhubungan laut sebagai kedudukan yang paling penting.

1). Syarat Perusahaan Pelayaran
Dalam  Pasal  15  Peraturan  Pemerintah  Nomor  2  tahun  1969 tentang  Perhubungan  laut
yang  berisi  ketentuan  mengenai  perusahaan pelayaran harus memenuhi syarat-syarat:
merupakan perusahaan pelayaran milik negara.
merupakan  perusahaan  milik  pemerintah  daerah  sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. merupakan badan hukum berbentuk perseroan terbatas. memiliki  satuan-satuan  kapal  lebih  dari  satu  unit  dengan jumlah  minimal  3.000  m3  isi  kotor  dengan  memperhatikan syarat-syarat teknis/nautus perhitungan untung rugi. tersedianya modal kerja yang cukup untuk kelancaran usaha melaksanakan kebijaksanaan angkutan laut nusantara. Bila  persyaratan  sebagaimana  tersebut  diatas  sudah  dipenuhi, maka perusahaan pelayaran dikenai kewajiban-kewajiban antara lain:
melaksanakan   ketentuan   yang   ditetapkan   dalam   surat perjanjian.
mengumumkan kepada umum mengenai peraturan perjanjian kapal, tarif dan syarat-syarat pengangkutan.

Pentingnya perusahaa pelayaran di Indonesia usaha jasa dalam bidang penyediaan ruangan pada angkutan air, atau angkutan laut.



B.     Pembahasan Masalah
  1. Pengertian Pengangkutan
  2. Pengertian Nama Pihak-Pihak Dalam Pengangkuan Laut
  3. Manfaat dan Fungsi Pengangkutan Laut
C.  Tujuan penulisan
a.       Prosedur penanganan dokumen serta dan perusahaan pelayaran
b.      Mengetahuin Daftar name of vessel
c.       Mengetahui daftar carrier
D. Kegunaan penulisan
             Tugas kuliah yang akan disusun sangat berarti bagi penulis khususnya dan pembaca atau Taruna/Taruni Stimart “AMNI” pada umumnya. Adapun kegunaan penulisan ini adalah  :
1.      Bagi penyusun
Untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan serta sebagai gambaran bagi taruna dan untuk dapat mengerti dan memahami mengenai perusahan pelayaran dan name of vessel
2.      Bagi Akademik
Memberikan ilmu pengetahuan dan informasi – informasi yang bermanfaat bagi taruna – taruni STIMART “AMNI” Semarang





.



BAB II
LANDASAN TEORI
A.    Pengertian Perusahaan Peyaran
Industri pelayaran merupakan usaha industri jasa transportasi laut yang memberikan manfaat sangat besar bagi perpindahan suatu barang melalui perairan, baik secara ’place utility’ maupun time utility. Berdasarkan kegiatannya pelayaran terbagi atas pelayaran niaga (shipping business, commercial shipping, merchant marine) dan pelayaran non-niaga. Adapun berdasarkan trayek yang dilayari terbagi atas kegiatan pelayarannasional dan kegiatan pelayaran internasional.

Saat ini wilayah Indonesia berada dalam wilayah/rute pelayaran east bond/west bond sehingga pelabuhan-pelabuhan di Indonesia yang berada di rute tersebut merupakan pelabuhan-pelabuhan strategis untuk dikembangkan menjadi pelabuhan ’hub’. Namun sejalan dengan perkembangan perubahan iklim (global warming) kondisi strategis pelabuhan – pelabuhan di Indonesia dapat terancam karena rute pelayaran menunju Barat dapat berubah langsung tanpa melalui wilayah Indonesia (north – west). Sebagai konsekuensi berada pada jalur internasional maka Indonesia harus mematuhi aturan-aturan/konvensi-konvensi terkait ’maritime law’ (hukum laut internasional). Hukum laut internasional mengatur aspek-aspek pelayaran, baik yang berkaitan dengan masalah teknis, hukum positif, maupun yang berkenaan dengan penyelenggaraan atau pengusahaan pelayaran. Meski Indonesia dikenal sebagai negara maritim, namun sampai hari ini kegiatan bisnis pelayaran di Indonesia masih didominasi oleh pelayaran asing, sehingga
menjadi tantangan bagi kita untuk menjadikan pelayaran nasional menjadi tuan rumah di negeri sendiri.



2. Perusahaan Pelayaran
Penyelenggaraan perusahaan pelayaran dapat dilakukan oleh Badan Hukum Indonesia baik  usaha swasta, Badan Usaha milik Negara/Daerah (BUMN/D) maupun Koperasi. Dari ketiga bentuk badan hukum tersebut diatas, hanya koperasi dan BUMD yang belum berperan secara signifikan terhadap pengembangan usaha pelayaran dimaksud. Sedangkan berdasarkan jenisnya usaha pelayaran dapat dibedakan berdasarkan wilayah (pelayaran lokal, pelayaran pantai, pelayaran samudera, pelayaran rakyat, pelayaran perintis, pelayaran cross trading). sifat usaha/ bentuk operasi (Liner service, pelayaran tramper, pelayaran khusus, pelayaran global, dan pelayaran feeder) dan jenis muatannya. Terkait dengan bentuk operasi dan jenis muatan tersebut maka penyelenggara pelabuhan harus menyesuaikan jenis pelayanan dan fasilitas yang dimiliki agar dapat memenuhi kebutuhan
3. Pihak-pihak yang Terkait dalam Kegiatan Pelayaran Niaga
Pelayaran niaga terdapat 3 (tiga) pihak yang saling berhubungan hokum satu sama lain yaitu  (shipper), Pengangkut barang (carrier), dan penerima barang (consignee), dimana hak dan kewajiban ketiga pihak tersebut diatur oleh perundang-undangan nasional/peraturan pemerintah dan beberapa konvensi internasional yang telah dibentuk guna mengatur masalah pelayaran, baik segi teknis-nautis pelayaran maupun segi niaganya. Disamping ketiga pihak tersebut, masih terdapat pihak-pihak yang tidak saling berhubungan hukum/tidak diatur oleh undang-undang namun memiliki peranan yang yang sangat penting dalam dunia pelayaran, yaitu: Ekspeditur, perusahaan Pergudangan (warehousing), perusahaan Bongkar Muat (stevedoring), dan Lembaga Jasa Pengurusan Transportasi dan barang (Freight Forwader).
Dari penjelasan tersebut diatas tampak bahwa kegiatan kepelabuhanan merupakan sebagian kecil dari keseluruhan rantai kegiatan logistik, namun apabila terdapat kelambatan dalam pelayanan jasa kepelabuhanan akan mengganggu keseluruhan rantai kegiatan logistik



BAB III
PEMBAHASAN
PT.Traspor Tama Selatan Indonesia

A.        Booking Hotlines:
Sea : (62-21) 65311121 – Air : 081317418577. LCL : 081317418578
Jakarta to :
Los Angeles – Ausralia – Rotterdam – Southhampton – Antwerp – Ho Chi Minh – Hamburg – Le Havre -  Laem Chabang – Port Klang – Singapore – Bangkok – Paris Gudang – Manila – Tokyo – Busan – Yokohama – Nagoya – Shanghai – Hong kong – New Zealand.
We provide total logistic service to meet your logistic needs from A to
·         Freight forwading – NVOCC/Consolidation – Customs Clearance – Inland Trasportation – Warehousing & Distribution – Buyer’s Consolidation – Sea / Air & Air / Sea Transhipment.

MENTARI GROUP
                        Head office :
                        Jl. Arteri Kedoya ( Jl. Panjang ) No. 1 N/O
                        Jakarta 11520, Indonesia
ISO 9001 - 2000         Tel : 622158304717
                                    Fax : 62215804714/15/16
                                    Email : mfsjkt@mentarifreight.com



Award Shipping                                                  Mentari
                                                                   Freight Services
Jakarta      021- 6542081                                             Jakarta             021 – 58304717
Surabaya   031 – 3286565                                          Surabaya         031 – 3283425 – 27- 28
Semarang 024 – 7615562 – 63                                   Bandung         022 – 7513498
                                                                                    Belawan          061 – 4570295
                                                                                    Denpasar         0361- 766923

                                                                                    ECU Line
                                                                   Jakarta             021 – 58304721
                                                                                    Surabaya         031 – 3284348 – 49 – 50
                                                                                    Bandung         02275513498
                                                                                    Belawan          0614570295
                                                                                    Semarang        024 – 7615562 – 63

                                                                                    Jakarta             02163862050
                                                                                    Surabaya         03132833425
                                                                                    Bandung         0227513498
                                                                                    Belawan          0614570295
                                                                                    Denpasar         0361764303
                                                                                    Semarang        0247615562 – 63

CP World                                                   MIP REEFER LOGISTICS
Jakarta             0216322227                                        PT.Multi Guna International Persada
Bandung         0227513498                                        Tel       : (62-21) 8860654 ( hunting )
Belawan          0614570295                                        Fax      : (62-21) 8842443
Denpasar         0361764303                                        Email   : info@multiguna-ip.co.ic
Semarang        0247615562 – 63

Miracle
Jakarta             021 – 6385411                                    - Reefer Logistics
Bandung         0227314692                                        - Freighat Forwarding
Surabaya         031- 3283425                                      - Inland Trasport
Semarang        024 – 7615562 – 63                            - Agency Cooperation
                                                                                    - Shipping Agent
                                                                                    - Customs Clearance
Head Office    :
Komp. Persada Kemala Blok 2 No.5
Bekasi Barat, 17145 Indonesia


Adapun tranportasi melalui air dapat di klasifikasikan pada dua golongan besar, yaitu transportasi air di pedalaman (inland water ransportation) dan tranportasi Laut (ocean transport). Dalam transpor air pedalaman itu meliputi transpor yang memakai jalan sungai, danau, dan kanal yang terdapat di dalam batas wilayah Negara yang bersangkutan. Sedangkan transpor laut meliputi transpor pelayaran pantai dan pelayaran samudera, berarti meliputi transpor antar Negara yang melewati batas Negara yang bersangkutan.

ECU Line
Jakarta             021 – 58304721
Surabaya         031 – 3284348 – 49 – 50
Bandung         02275513498
Belawan          0614570295
Semarang        024 – 7615562 – 63


Land Trasportation and Cargo Services
Phone  : (62-21) 5738493
33001001
Fax      : (62-21) 57851894

Head office
Jl. K. H. Mansyur No. 77 (Karet Kubur)
Jakarta Pusat – 10220
Trucking          :                                                                       Genral Cargo
Trucking          -                                                                       Package
Cost Diesel      -                                                                       Removal
Tronton           -                                                                       Project Cargo
Intercooler       -                                                                       Electronics
Trailler             -                                                                       Motor Cycle
Cars
Heavy Equipment
Logistics & Distribution
Head Office    :
Komp. Persada Kemala Blok 2 No.5
Bekasi Barat, 17145 Indonesia







Tabel 9 -3 :      2. NAMA KAPAL (VESSLE) DAN NAMA PENGANGKUT (CARRIER)
NO
Name Of Vessel
Carrier
1
Abu Dhabi
UASCK/K- Line/Norasi/ Hanjin/RCL
2
ACX Charysral
Samudra Indonesia
3
ACX Dahlia
KMTC/TSK/Hyundai/Cosco/NYK Line
4
ACX Hibscus
KMT/TSK/Hyundai/Cosco/NYK Line
5
ACX Magnilia
K-Line/TSK Line/Hyundai/Hapag Lioyd
6
ACX Marguerite
KMTC/TSK/Hyundai/Cosco/NYK Line
7
ACX Mimosa
KMTC/TSK/Hyundai/Cosco/NYK Line
8
ACX Plumeira
KMTC/TSK/Hyundai/Cosco/NYK Line
9
ACX Raflesia
KMTC/TSK/Hyundai/Cosco/NYK Line
10
ACX Sakura
KMTC/TSK/Hyundai/NYK
11
Africa Stra
Hamburg Sud/Seth Shispping/China Shipping
12
Aka Bhum
Evergreen Line
13
Al Abdali
UASC/Hanjin
14
Al Frahidi
UASC/Hanjin
15
Al Mutannabi
UASC/Hanjin
16
Al Shamiah
UASC/Hanjin
17
Al Yamana
UASC/Hanjin
18
Alam Jaya 2
Wan Hai
19
Albert Maersk
Maersk Line
20
Algerian Express
CNC/Yang Ming/CMA
21
Alianca Andes
HAMBURG SUD
22
Alnoof
UASC/Hanjin
23
Altonam
Maersk Line
24
Amasis
CMA CGM/ANL
25
Anda
Delmas/Asiatic/China
26
Anemi
CMA CGM/ANL
27
Aniara
wallenius Wilhelmhes
28
ANL Emblem
CGA CGM/ANL/APL/Maersk
29
ANL Explorer
HAMBURG SUD
30
ANL Georgia
Maersk Line
31
Anna Maersk
Maersk Line
32
Antigoni
SITC
33
Antwerpen Express
Maersk Line
34
AP.Moller
Maersk Line

No
Name Of Vessel
Carrer
36
APL Argentina
APL
37
APL Bangkok
HAMBURG SUD
38
APL Belgium
APL/Hyundai
39
APL Canada
APL /Hyundai/MOL
40
APL Chiwan
APL/Norasia
41
APL Coral
APL
42
APL Cyprine
APL/Hyundai
43
APL Dubai
APL/Hyundai
44
APL Germani
APL/Hyundai
45
APL Guadalajara
APL
46
APL Hibiscu
APL
47
APL Lolite
APL/Hyundai/Mol
48
APL Irealand
 APL/Norasia/Mol
49
APL Italy
APL
50
APL Jakarta
CMA CGM/ANL/APL/Maersk Line
51
APL Kobe
APL/Norasia
52
APL Lilac
APL
53
APL Mumbai
APL/Norasia
54
APL Ningho
APL
55
APL Panama
APL/CMA CGM/ANL
56
APL Pearl
APL/Hyundai/Mol
57
APL Qindao
APL
58
APL Qinddao
APL
59
APL Quetzal
APL
60
APL Ruby
HAMBURG SUD
61
APL Scotland
APL/Hyundai/Mol
62
APL Shanghai
CMA CGM/ANL/APL/Maersk Line
63
APL Spain
APL
64
APL Sweden
APL/Hyundai
65
APL Sydney
HAMBURG SUD
66
APL Topaz
CMA CGM/ANL/APL/Maersk Line
67
Apllon I
Evergreen Line/HAMBURG SUD
68
Ariake
HAMBURG SUD
69
Aris I
Evergreen Line
70
Arthur Maersk
Maersk Line
71
Asean Pengasus
Heung-A/Sinokor
72
Athena I
Evergreen Line
73
Axel Maersk
Maersk Line
                                                           

No
Name Of Vessel
Carrer

B

1
Bahia Castillo
HAMBURG SUD
2
Bahia Laura
HAMBURG SUD
3
Baltrum Trader
CMA CGM/ANL
4
Banga Bodor
CMA CGM/ANL
5
Banga Borak
CMA CGM/ANL
6
Bangkok
Hapa Lioyd/Maersk Line/NYK/OOCLPIL/ACL
7
Barbartossa
PIL/ACL/OOCL
8
Barito Borneo
SPIL
9
Barzan
UASC/Hanjin
10
Beauty
CMA CGM/ANL/Norasia/China Shipping
11
Belawan CJN III - 39
Djakarta Lioyd
12
Belik Mas
Tempuran Emasa
13
Berlian
Mentarai sejati Perkasa
14
Bhatrah Bhum
Maersk Line
15
Bhatrah Bhum
RCL
16
Bimba i
Samudra Indonesia
17
Bina Golden
SPIL
18
Bina Kenangan
SPIL
19
Bina Star
SPIL
20
Blue Ocean
SITC
21
Bright Gold
Maersk Line
22
Bright Gold
Maersk Line
23
Budi Waja
Samudra Indonesia
24
Bunga Bidara
K - Line
25
Bunga Delima v
K - Line
26
Bungga Kenari
K - Line
27
Bunga Mas 12
K - Line
28
Bunga Pelangi
OOCL
29
Bunga Raya 2
Maersk Line
30
Bunga Raya 1
HapaLioyd/Maersk Line/NYK/OOCLPIL/ACL
31
Bunga Terasek v
K - Line
32
Bunga teratai Dua
PIL/ACL/OOCL
33
Buxcrown
Hanjin
34
Buxhill
Hanjin/Sinokor/Heugh - A/MOL
35
Buxmaster
LNL/Gold Stra/Nasional
36
Buxmoon
MCC
37
Buxsailor
Samudra Indonesia


No
Name Of Vessel
Carrier
1
Bahia Castillo
HAMBURG SUD
2
Bahia Laura
HAMBURG SUD
3
Baltum Trader
Hanji/K-Line/Evergreen Line
4
Banga Bodor
CMA CGM/ANL
5
Banga Borak
CMA CGM/ANL
6
Bangkok Exspress
hapag Lloyd/Maersk
7
Barbartossa
PIL/ACL/OOCL
8
Bareto Borneo
SPIL
9
Barzan
UASC/Hanji
10
Beauty River
CMA CGM/ANL/Norisia/China
11
Belawan CIJ III-39
Djakarta Lloyd
12
Belik Mas
Tempuran Emas
13
Berlian
Mentari Sejati Perkasa
14
 Berlin Express
Maersk Line
15
Bhatra Bhum
RCL
16
Bimba I
Samudra Indonesia
17
Bina Golden
SPIL
18
Bina Kenanga
SPIL
19
Bina Star
SPIL
20
Blue Ocean
SITC
21
Bright Gold
Maersk Line
22
Budi Aman
Samudra Indonesia
23
Budi Waja
PIL/Delmas/RCL/APL/MOL/K-
24
Bunga Delima V
K - Line
25
Bunga Kenari V
K - Line
26
Bunga Mas 12
K - Line
27
Bunga Raya Dua
K - Line
28
Bunga Pelangi
OOCL
29
Bunga Raya Dua
Maersk Line
30
Bunga Raya Satu
Hampang Lloyd/Maersk Line/NYK Line /OOCL
31
Bunga Terasek V
K - Line
32
Bunga Teratai Dua
PIL/Hyundai/OOCL/MOL
33
Buxcrown
Hanji
34
Buxmaster
Hanjin/Sinkor/Heung-A/AMOL
35
Buxmaster
LNL/Gold Star/Norasi
36
Buxmoon
MCC
37
Buxsailor
Samudra Indonesia



No
Name Of Vessel
Carrier

C

1
Cahya Mas
Tempuran-Emas/Meratus
2
Cai Yun He
Hamburg Sud/Senth
3
Cala Paguro
HAMBURG SUD
4
Cala Pinguino
HAMBURG SUD
5
Cala Purna
HAMBURG SUD
6
California Senator
K-Line/USAC/Norasi/Hanji
7
Canna
SPIL
8
Cap Agular
Hamburg Sud/Senth
9
Cap Beatrice
HAMBURG SUD
10
Cap Beaufort
HAMBURG SUD
11
Cap Bianco
HAMBURG SUD
12
Cap Colville
HAMBURG SUD
13
Cap Colville
Evergreen Line
14
Cap Gilbert
HAMBURG SUD
15
Cap Gregory
HAMBURG SUD
16
Cap Harriett
HAMBURG SUD
17
Cap Manule
HAMBURG SUD
18
Cap Melville
Evergreen Line/CMACGM/ANL/Norasi
19
Cap Pallister
HAMBUTG SUD
20
Cap Pallister
HAMBUTG SUD
21
Cap Pasley
HAMBUTG SUD
22
Cap Portland
HAMBUTG SUD
23
Cap Portland
HAMBUTG SUD
24
Cap Reiga
Hamburg sud/seth Shipping/China Shipping
25
Cap San Nicolas
HAMBURG SUD
26
Cap Arago
APL/RCL
27
Cape Bonavista
Gold Star
28
Cape Charles
Samudera Indonesia
29
Cape Conway
AAL
30
Cape Creus
Everagree Line/Maersk Line
31
Cape Delfaro
AAL
32
Cape Flint
MCC
33
Cape Franklin
MCC/Puhai
34
Cape Frio
PIL/ACL
35
Cape Hastings
AAL
36
Cape Moreton
AAL
37
Cape Nelson
AAL



No
Name Of Vessel
Carrier

D

1
Da Seng
Samudera Indonesia/Hapag Lloyd
2
Da Xin
K-Line
3
Dainty River
Evergeen
4
Dalian
RCL/Jambatan Merah/NYK Line/MOL/Delmas
5
Danu Mas
Tempuran Emas
6
Daya II
Djakarta Lloyd
7
DD Sucess
Asiatic
8
Delmas Forbin
Delmas
9
Delmas Kenya
Maersk Line
10
Delmas Forbin
Delmas
11
Dong He
Cosco
12
Dover Strait
Wan Hai
13
Dubai Ambiton
Samudera Indonnesia
14
Dubai World
China Shipping

E

1
Eagle Excellence
APL
2
Eaglle Exppers
UASC/Evergreen Line
3
Eagle Strength
APL
4
EAX S Sincerty
Maersk Line
5
Eibe Qidendorff
Samudera Indonesia
6
Ellen S
MCC
7
Empress Dragon
Yang Ming/K-Line/Cosco/Hanjin
8
Empress Heaven
Yang Ming/K-Line/Cosco/Hanjin
9
Erawart Bridge
K-Line
10
Ever Apex
Evergreen Line/Wan Hai/ Maersk Line/ Cosco/MCC
11
Ever Garden
Evergreeen
12
Ever Gather
Evergreeen
13
Ever Genius
Evergreen Line Line/MCC
14
Ever Given
Evergreen Line
15
Ever Given
Evergreen Line
16
Ever Good
Evergreen Line
17
Ever Govern
Evergreen Line
18
Ever Guard
Evergreen Line /Cosco
19
Ever Guide
Evergreen Line
20
Ever Uberty
Evergreen Line
21
Ever Unique
Evergreen Line
22
Ever Ursula
Evergreen Line



C.        Etika Bisnis di Era Globalisasi
Bisnis merupakan sebuah kegiatan yang telah mengglobal. Setiap sisi kehidupan diwarnai oleh bisnis. Dalam lingkup yang besar, Negara pastinya terlibat dalam proses bisnis yang terjadi. Tiap-tiap Negara memiliki sebuah karakteristik sumber daya sendiri sehingga tidak mungkin semua Negara merasa tercukupi oleh semua sumber daya yang mereka miliki. Mulai dari ekspedisi Negara Eropa mencari rempah-rempah di Asia sampai perdagangan minyak Internasional merupakan bukti bahwa dari dulu sampai sekarang sebuah Negara tidak dapat bertahan hidup tanpa keberadaan bisnis dengan Negara lainnya. Dewasa ini, pengaruh globalisasi juga menjadi faktor pendorong terciptanya perdagangan internasional yang lebih luas. Kemajemukan ekonomi dan sistem perdagangan berkembang menjadi sebuah kesatuan sistem yang saling membutuhkan. Ekspor-Impor multinasional menjadi sesuatu yang biasa. Komoditi nasional dapat diekspor menjadi pendapatan Negara, serta produk-produk asing dapat diimpor demi memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri.
aingan bisnis dapat berbentuk persaingan yang sehat atau sempurna dan persaingan yang tidak sehat.

D.        Persaingan sehat
Persaingan sehat dalam arti positif, adalah sarana atau motivasi dalam bidang industry untuk menumbuhkan gairah, untuk menciptakan kualitas dan barang dari segi mutunya. Persaingan sehat bertujuan untuk meningkatkan daya saing dengan menggunakan cara-cara efisien, meningkatkan produktivitas, mutu dan pelayanan maksimal kepada masyarakat. Para pengusaha diisyaratkan berpsikap ksatria dalam menghadapi persaingan sehat. Ini dilakukan dalam praktik bisnis dengan tidak melanggar etika bisnis.
Dalam struktur persaingan sempurna ada cirri-ciri khusus, yaitu:
a)      Terdapat banyak pembeli dan penjual
b)      Produk yang ditawarkan banyak dan homogeny
c)      Tidak ada larangan masuk pasar.
d)     Perolehan yang cukup terhadap informasi pasar.





BAB IV
PENUTUP
1.      Kesimpulan
(kesimpulan) Setiap organisasi atau industri atau perusahaan pasti mempunyai dua jenis permasalahan atau tantangan yang dihadapinya yaitu permasalahan lingkungan internal dan permasalahan lingkungan eksternal. Semakin besar suatu organisasi maka semakin komplek juga implikasi yang dihadapi, salah satunya adalah proses pengambilan keputusaan semakin sulit dan rumit. Secara internal, manajemen dihadapkan kepada tuntutan dan pemuasan kepentingan dari berbagai pihak, baik itu di dalam organisasi maupun di luar organisasi. Secara eksternal, manajemen dihadapkan pada suatu lingkungan yang sifatnya tidak menentu dan suasana yang tidak pasti dimasa depan seperti terjadi globalisasi ekonomi, perubahan geopolitik dan lain sebagainya. Untuk itulah dibutuhkan suatu strategi.
Meski banyak pakar mengartikan arti strategi dengan berbagai definisi namun dapat disimpulkan bahwa strategi mempunyai pengertian yang mendasar adalah serangkaian keputusan dan tindakan mendasar yang dibuat oleh manajemen puncak dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi tersebut. Jadi strategi dapat merupakan:
1.      Game plan manajemen untuk memperkuat posisi perusahaan, memuaskan konsumen dan mencapai target kinerja yang sudah ditentukan
2.      Rencana untuk menyerang/bersaing (a plan of attack)
3.      Suatu proses dimana senior executive melaksanakan analisis SWOT sebagai upaya untuk menentukan strategi pasar yang ‘mengklopkan’ kemampuan perusahaan dengan peluang pasar yang ada
4.      Adalah penentuan tujuan jangka panjang perusahaan dan pemilihan rencana tindakan/kegiatan beserta alokasi sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut.
Berbagai organisasi bisnis dapat dikategorikan dalam dua kategori besar yaitu organisasi bisnis yang hanya terlibat dalam satu bidang usaha dan organisasi bisnis yang terlibat dalam berbagai bidang usaha. Untuk organisasi yang hanya terlibat dalam satu bidang bisnis, maka tingkatan strategi hanya terbagi dua yaitu:
2.      Saran
Yang perlu dilakukan dalam era globalisasi ini ialah mempersiapkan SDM yang unggul dan kompeten dibidangnya masing-masing. Posisikan SDM dengan kemampuan dan ketrampilan yang mereka miliki dengan bidang pekerjaan yang harusnya mereka kuasai dan pahami. Agar kerja mereka bisa  maksimal dengan potensi yang mereka miliki.
Berdasarkan pembahasan di atas, menurut pendapat saya, di era globalisasi ini kita harus bertindak cepat dalam menghadapi setiap masalah, terutama untuk menghadapi permasalahan SDM. SDM di Indonesia masih jauh dari tingkat keefektifan dalam menghadapi era globalisasi. Di Indonesia masih terlalu percaya pada SDM asing, terutama untuk bisnis bertaraf internasional Kita sebagai SDM Indonesia tidak boleh hanya tinggal diam dalam menghadapi tantangan global ini. Kita tidak boleh kalah bersaing dengan SDM asing, SDM Indonesia harus lebih kreatif dan inovatif untuk menciptakan produk-produk yang lebih berkualitas, jadi kita tidak hanya sebagai manusia yang konsumtif tapi  juga produktif SDM di Indonesia juga harus bisa menunjukkan kepada dunia bahwa kita mampu untuk bersaing dalam perdagangan bebas di era globalisasi ini. Oleh Karena yaitu sebaiknya kita harus lebih konsisten, cepat bertindak dan selalu melakukan inovasi agar perusahaan yang ada di Indonesia tidak terkalahkan oleh perusahaan global



DAFTAR PUSTAKA

Drs. H. Abbas, Salim, MA., 1994. Manajemen Pelayaran Niaga dan Kepelabuhanan. Penerbit : Pustaka Jaya